Pasang Kawat Gigi di Fakultas Kedokteran Universitas Negeri

Selain di tempat klinik Dokter gigi spesialis orthodonti bisa juga datang ke FKG universitas negeri terkemuka, biasanya harganya lebih murah sedikit bahkan pemasangan cenderung dilakukan dengan penuh kehati-hatian dan rapi oleh karena perawatan dilakukan oleh mahasiswa kedokteran yang sedang belajar atau mengambil spesialis ortho (tentunya dengan bimbingan dokter ahli/dosen).

Kelebihannya adalah karena mereka masih mahasiswa dan cenderung ingin memberikan kesan baik ke Dosen atau Mentornya maka prosesnya dilakukan dengan hati-hati dan penuh ketelitian (agar dapat nilai bagus) dan harga cenderung lebih murah.

Kekurangannya adalah terkadang waktu tunggu (waiting list)  sudah sangat panjang dan bisa sampai berbulan-bulan, kalau butuhnya segera bagaimana donk.

Untuk RSGM nya bisa di FKG UI atau pun RSGM Unpad, silahkan menghubungi lebih lanjut kepada masing-masing institusi tadi jika ingin mendapatkan informasi yang lebih jelas.

Berapa Biaya Pemasangan Kawat Gigi/Behel?

Berapa Harga Pasang Kawat Gigi Behel.

Mengenai biaya: relatif.

Tergantung bahan yang digunakan, skill atau kemampuan dan reputasi dokter gigi serta area praktik, sejauh mana apresiasi masyarakat terhadap gigi dan mulut, baik dari segi kesehatan-fungsional sampai dengan segi estetik/kosmetik.

Secara umum pesawat kawat gigi/behel masih mahal terutama yang dikerjakan oleh drg Sp. Ort (berkisar antara 7 s/d 12 juta, belum termasuk biaya kontrol lho ya).

drg PPDGS ortho di RSGM di bawah pengawasan langsung drg Sp.Ort (berkisar 3,5 jutaan, belum termasuk biaya kontrol).

Kalau pesawat ortho lepasan boleh dilakukan oleh drg umum, biaya mulai dari 500 ribuan belum termasuk biaya kontrol. Biaya kontrol berkisar mulai dari Rp 75.000 per kunjungan. Sedangkan biaya kontrol dengan drg Sp.Ort berkisar antara 150 ribu s/d 250 ribu, jadi pikir secara matang dulu ya sebelum memutuskan untuk pake behel karena 250 ribu dikalikan 2 atau 3 tahun juga lumayan lho.

Saya pribadi total biaya pemasangan kawat gigi atas bawah beserta kontrol dan keperluan lainnya termasuk biaya pemasangan retainer (penahan gigi=mahal juga lho kisaran 1-4jt) pasca selesainya perawatan selama masa perawatan 4 tahun berkisar di angka Rp. 25jt - 30jt.

Apakah hasilnya 100% memuaskan? jawabannya tidak.
Lalu apakah tidak ada manfaat dan hasilnya? jawabnya tentu ada! tetapi pada kebanyakan kasus, jangan dibayangkan akan simetris indah seperti foto before-after yang selalu dipajang di dinding itu ya.
-yang namanya sudah pake behel kondisi gigi tidak akan pernah bisa kokoh dan kuat seperti dulu lagi (karena tulang penyangga giginya sudah hancur dan pulihnya butuh waktu seumur hidup). Lihat kalo di tv ada orang yang makan buah apel sambil digigit pake gigi depan itu lupakan saja, karena kemungkinan kamu tidak akan bisa seperti itu lagi, semua udah harus hati-hati. Apalagi kalo ikut audisi debus yang narik truk pake rantai dengan gigi itu, tidak bisa ya ingat.
-tidak 100% rapi dan simetris seperti yg di iklankan dan digembar-gemborkan diawal perawatan (padahal sudah sempat gonta ganti spesialis).
-retainer yg sebenarnya harus dipakai seumur hidup karena ada resiko gigi collapse (balik kebentuk semula) kalo tidak pakai retainer, dokter bilang sih 1 tahun cukup pake retainer tapi kenyataannya banyak yang balik lagi setelah bertahun2 kemudian, makanya rugi kalo di copot. Sekedar info kalo diluar negeri mereka rata2 pake retainer lepasan atau yang permanen (yang ditempel dibelakang gigi) itu untuk seumur hidup.
yang dikebanyakan kasus karena sayang udah terlanjur keluar duit banyak tapi malah giginya balik lagi akhirnya dan ujung2 nya ya pasang behel lagi dengan rencana nanti retainernya pasang yg permanen atau komitmen tidak akan lepas retainer, padahal waktu masih jagung dulu dibilang penggunaan retainer hanya cukup 1-2 tahun saja :) (banyak sekali kasus seperti ini). Itu kalo ada duit, kalo ga ada yang legowo saja.

Kalo boleh kasih masukan nih ya:
  1. Pikir masak-masak sebelum memutuskan untuk menjalankan perawatan orthodonti (pake behel), gigi berjejal dikit tidak apa-apa, kecuali sudah parah sekali apa boleh buat.
  2. Jangan sekedar ikut trend atau bahkan dikomporin sama praktisinya, ingat itu gigi gigi anda, efek sampingnya juga ada (keuntungan dan kerugiannya), dipertimbahkan dahulu. Banyak kok artis/aktor hollywood yang giginya tidak sempurna tapi tetap cantik. kalo ga percaya coba liat giginya Anna Paquin (gigi depan renggang), Kristen Dunst (gigi taring berjejal seperti gading gajah) atau Annet Mahendru (sedikit maju). yang lebih penting itu jangan lupa mandi! itu aja kok.
  3. Bahkan Dokter Spesialis Orthodonti pun banyak kok yang giginya tidak sempurna (sedikit berjejal atau gingsul) tapi banyak yang tidak menggunakan behel tuh.
  4. Kalaupun terpaksa harus pasang kawat gigi karena gigi terlalu maju atau berjejal maka jangan pasang sembarangan ditempat yang murah. Gigi itu adalah aset yang berharga jangan buat coba-coba. Kan ada lagunya tuh "harta yang paling berharga adalah gigi anda, mutiara tiada tara adalaaahh gigi anda" hehe.. Memasang kawat gigi secara sembarangan (bukan oleh Sp.Ort) itu sangat bahaya apalagi sama tehniker gigi. Jangan terlalu mahal juga, makanya rajin research atau tanya-tanya dulu.
 
Disini saya tidak bermaksud menjelekkan siapa-siapa, toh saya sendiri pake behel kok full atas bawah sampe selesai oleh Sp.Ort.

Pesan Moralnya ini: Tempuhlah perawatan orthodonti sebagai perawatan medis yang dilakukan jika diperlukan (seperti layaknya perawatan kesehatan lainnya) jangan jadikan sebagai perawatan kosmetik belaka karena menggeser posisi gigi dengan tujuan mendapatkan tampilan estetika yang baik tidak dengan tanpa resiko. Know the Risk, Embracing the Benefits.

INGAT! pasang kawat gigi/behel harus sama Dokter Spesialis Orthodontia (Sp.Ort), jangan sama sembarangan orang...jadi jangan konsul sama tukang teralis ya.
----------------------------------------------------------------------------

Ikuti cara simpel merawat gigi ini yang menurut National Geographic dapat memperpanjang umur kita!

Kapan Harus Kontrol ke Dokter?

Waktu kontrol biasanya sudah terjadwal per 2 minggu, 3 minggu dan maksimal 4 minggu sekali. Pengecualian untuk metode Damon bisa 6 bulan sekali.

Tekanan yang diberikan pada gigi akan mulai berkurang setelah 2 minggu dalam arti pesawat (alat cekatan) sudah mulai berkurang keaktifannya. Supaya efek tetap berjalan, perlu reaktivasi kawat supaya dicapai force (tekanan) yang sama seperti yang diharapkan semula untuk mendorong gigi.

Selain itu, dengan adanya behel, pasien seringkali tidak maksimal dalam membersihkan giginya, melalui kontrol juga bisa diketahui, apakah sudah ada deposit karang gigi yang bisa mengarah pada peradangan gusi. Melalui kontrol juga dicek apakah ada perubahan-perubahan patologis yang terjadi, apakah terbentuk dental carries yang baru, white spot, dan lain-lain.

Waktu Perawatan Orthodonti Kawat Gigi/Behel

Perawatan secara orthodonti, lebih bagus yang kekuatannya optimal tapi konstan dan kontinu, daripada tekanan yang besar dengan perubahan yang cepat. Tekanan yang besar terhadap gigi, dapat menyebabkan kematian saraf gigi, gigi bisa mati/non vital (tidak tersuplai nutrisi lagi), berubah warna, goyang, timbul kista di bawah akar, dan lain-lain. jadi, yang instan-instan juga tidak berlaku di sini.

Rentang waktu normal perawatan orthodonti itu sekitar 1 sampai dengan 3 tahun, tergantung dari seberapa parah kasusnya.

Tahapan Pemasangan Kawat Gigi/Behel

(1) Pembuatan rekam medis.

Mulai dari pencatatan identitas, riwayat medis, kebiasaan buruk, dan data-data lainnya. Dilanjutkan pemeriksaan objektif gigi geligi dan rongga mulut: ada lubang apa tidak? Ada impaksi apa tidak? Ada radang gusi atau tidak? Ada karang gigi atau tidak? Ada gejala penyakit sistemik atau tidak? dan seterusnya. Setelah data diperoleh, dokter dan pasien membicarakan tentang rencana perawatan. Kalau pasien setuju dirawat kemudian dilanjutkan pembuatan model kerja dan foto rontgen.

(2) Pembuatan model kerja.

Sebagai duplikat rongga mulut di model inilah dokter gigi menganalisa berapa ukuran gigi dibandingkan dengan ruangan yang tersedia. Selain itu, perlu juga dibuat foto rontgen, panoramik dan cephalometri. Ada perhitungan yang harus diukur, sehingga bisa dilihat apakah ada faktor skeletal/pertumbuhan tulang yang berpengaruh, dari sini bisa diperkirakan prognosa perawatan dan perlu atau tidaknya retainer pasca perawatan.

Setelah analisa model dan foto rontgen selesai, pesawat juga selesai, baru dipasang ke mulut pasien. Biasanya pada masa awal penyesuaian, timbul sariawan di bibir.

Tahap prosedur standar ini, mulai dari anamnese, pembuatan rekam medik, pencatatan status gigi geligi, pembicaraan rencana perawatan dengan pasien, pencetakan-pengisisan model-menunggu gips model kering-pembuatan rontgen foto-analisa foto rontgen-analisa model-pembuatan desain pesawat-pemasangan, tidak bisa selesai dalam 1 jam pada kunjungan pertama.


Jadi kalo dokter giginya bilang dalam 1 kunjungan dapat selesai semua itu harus dipertanyakan, kemungkinannya ada 2 (dua):
  1. Dokter Giginya Chuck Norris.
  2. Dokter Giginya Cak Noris.
Paham kan maksudnya hehe.

Siapa Yang Berkompeten Untuk Memasang Kawat Gigi/Behel?

Yang berkompeten dan memiliki lisensi untuk merawat dengan kawat gigi cekat/fix adalah dokter gigi spesialis orthodonti (Sp.Ort) dan/atau drg PPDGS ortho di RSGM di bawah pengawasan langsung drg Sp.Ort.

Harap dibedakan antara dokter gigi umum (drg)+gelar master dengan drg spesialis. Spesialis berbeda dengan yang kuliah master. Spesialis bukan cuma teori/knowledge yg bermain, tapi juga skill. Dokter gigi umum non Sp.Ort tidak memiliki kompetensi yang cukup untuk memasang behel, apalagi tukang gigi-tekniker dll. Tentu kita bisa membedakan dengan jelas, kompetensi drg umum yang hanya ikut kursus/pelatihan singkat dalam hitungan jam dibandingkan dengan kompetensi dokter gigi yang memang mendapatkan ilmu dan skillnya benar2 melalui pendidikan spesialis.

Apa itu Behel?

Apa sih Behel Gigi, Kawat Gigi, Dental Braces, Braket Gigi, Pesawat Cekatan atau Cekatan Orthodonti itu?

Behel gigi itu pengertiannya sama dengan kawat gigi/braket atau yang dalam bahasa inggrisnya disebut sebagai Dental braces (orthodontic braces, biasa juga disebut sebagai braces saja atau bahkan aligner) adalah merupakan alat yang digunakan oleh Dokter gigi spesialis orthodonti untuk merapikan gigi pasien orthodontinya agar tercapainya kondisi "gigitan sempurna" yaitu gigi rahang atas dan gigi rahang bawah itu terasa "pas" saat melakukan gigitan, dimana akan berpengaruh kepada kemampuan dan kenyamanan dalam mengunyah makanan dan tentu saja membuat gigi tampak rapi (nilai estetika) dan bisa meningkatkan rasa percaya diri.

Nah, di indonesia itu sebutan yang paling populer untuk Dental Braces itu adalah BEHEL atau Behel gigi, padahal jaman dulu sewaktu belum banyak orang yang menggunakannya behel gigi juga dikenal sebagai kawat gigi (ingat betty lafea?). Pada waktu itu penggunaan behel gigi masih dianggap kuno dan bahkan penggunanya sering diidentikkan dengan seorang yang kuper atau tidak "gaul" (nerd), keadaannya sangat berbeda jauh sekarang ini dimana behel gigi dianggap sebagai suatu barang mewah (karena memang iya sih mahal) dan justru penggunanya selalu diidentikkan dengan "anak gaul" bahkan ada yang mengatakan rumus gaul adalah sebagai berikut:
 Behel Gigi (B) + Blackberry (BB) = Gaul (BBB)
Padahal bukan itu sebenarnya maksud dari penggunaan behel, intinya ya untuk merapikan gigi. kenapa harus merapikan gigi? ada banyak sekali jawabannya karena alasan seseorang untuk pada akhrinya memutuskan untuk menggunakan behel gigi itu beragam, mungkin nanti akan saya bahas di postingan berikutnya.